Ibadat harian Upacara Syria Timur

Inti dari ibadat harian upacara Syria Timur, sebagaimana ibadat harian lazimnya, adalah pendarasan Mazmur. Hanya ada tiga ibadat yang biasanya ditunaikan dalam sehari (petang, tengah malam, dan pagi hari). Ada juga ibadat penutup ( completorium ), namun ibadat ini jarang sekali dilaksanakan. Walaupun pada hakikatnya hanya ibadat pagi dan ibadat sore yang umum dipakai, namun setiap hari baik jamaah maupun rohaniwan memadati tempat-tempat ibadat untuk menunaikan dua ibadat ini. Biara Nestorian (yang kini sudah tidak ada lagi) pada masa lampau mempunyai kebiasaan beribadat tujuh kali sehari, dan dalam tiap ibadat didaraskan tiga hulali Mazmur. Ini bermakna seluruh ayat Mazmur didaraskan setiap hari. Tata ibadat harian upacara Syria Timur saat ini mempunyai tujuh hulali Mazmur dalam ibadat malam pada hari-hari biasa, sepuluh pada hari Minggu, tiga pada hari-hari peringatan para kudus, dan keseluruhan Mazmur pada hari-hari peringatan Yesus Kristus.

Dalam ibadat petang, terdapat empat hingga tujuh Mazmur pilihan, jumlahnya berbeza-beza setiap hari, dan juga Syuraya (Mazmur singkat), biasanya mengandungi ayat-ayat dari Mazmur 118, berbeza-beza setiap dwipekan (dua minggu).

Dalam ibadat pagi, Mazmur-Mazmur yang tetap adalah Mazmur 109, 90, 103 (ayat 1 hingga 6), 112, 92, 148, 150, dan 116 Pada hari-hari biasa dan hari-hari peringatan para kudus, Mazmur 146 didaraskan sesudah Mazmur 148, dan pada hari-hari biasa Mazmur 1 ayat 1 hingga 18 didaraskan paling akhir. Selain Mazmur, ibadat harian juga terdiri atas doa-doa, antifon-antifon, Litani-Seniman itu, dan selipan tambahan-tambahan ( giyura ) di antara ayat-ayat Mazmur, seperti stikera dalam Gereja Yunani, hanya saja lebih panjang. Pada hari-hari Minggu, didaraskan Gloria in Excelsis dan Benedicte sebagai ganti Mazmur 146.

Baik ibadat pagi maupun petang diakhiri dengan beberapa doa, pemberkatan, ( Khuthama , "Pemeteraian"), salam damai, dan kepercayaan. Selain Mazmur, bahagian-bahagian tersebut juga berubah-ubah pada hari-hari raya (hanya sedikit yang berubah), dan pada hari-hari dwipekan. Dwipekan terdiri atas dua pekan yang masing-masing disebut "sebelum" ( Qdham ) dan "sesudah" ( Wathar ), menurut kumpulan yang memulakan ibadat (ada dua kumpulan dalam tiap ibadat). Oleh kerana itu buku tata ibadat harian upacara ini disebut Qdham u wathar , atau lebih lanjut Kthawa daqdham wadhwathar , "Kitab Sebelum dan Sesudah".